Asal Usul Penamaan Kota Sambas

misterpangalayo.com - Kota Sambas adalah sebuah kota yang terletak paling utara provinsi Kalimantan Barat, Indonesia. Kota ini juga menjadi ibukota dari Kabupaten Sambas yang dulunya juga adalah pusat pemerintahan dari Kesultanan Sambas sejak tahun 1671 Masehi. Kota Sambas dilewati 3 sungai yaitu Sungai Sambas Kecil, Sungai Teberau dan Sungai Subah. Pertemuan dari ketiga sungai tersebut dikenal dengan Muara Ulakan.

Selain itu, letak geografis Kota Sambas berada di tengah-tengah wilayah Kabupaten Sambas. Sultan Muhammad Tajuddin I (cucu dari Sultan Sarawak Sultan Tengah) adalah orang pertama yang mendirikan kota Sambas sekarang yang mana sebelumnya ibukota Kesultanan Sambas terletak di Lubuk Madung pada tahun 1683 Masehi.

Keraton Kesultanan Sambas

Berikut adalah 7 (tujuh) teori yang saya sajikan untuk mengetahui Asal Usul Penamaan Kota Sambas yang wajib Anda ketahui dari beberapa perspektif :

Pertama,  menurut JU. Lontaan dalam bukunya "Sejarah, Hukum Adat dan Adat Istiadat Kalimantan Barat" menyebutkan bahwa penamaan Sambas berawal dari peristiwa masa lampau yaitu suatu peristiwa perang dimana pasukan dari Kerajaan Inggris menyerang Kesultanan Sambas pada tahun 1812 Masehi. Ketika itu, daerah Sambas mayoritas di diami 3 (tiga) etnis besar yaitu Suku Melayu Sambas, Suku Dayak dan Suku Tionghoa, ketiga suku tersebut bersatu menghimpun kekuatan untuk mempertahankan Bumi Sambas dari Kerajaan Inggris. Alhasil, kemenangan memihak pada Kesultanan Sambas dan masyarakat Tionghoa memberikan nama medan pertempuran itu sebagai SAMBAS (Sam = tiga, Bas = bangsa/suku bangsa).

Dayak - Tionghoa - Melayu


Kedua, penamaan Sambas berawal dari ungkapan lain dari tiga serangkai kerajaan yang menjadi cikal bakal Kesultanan Sambas yaitu Kerajaan Sukadana, Kerajaan Ratu Sepudak (Sambas Hindu) dan Kerajaan Brunei Darussalam. Hal ini dikemukakan oleh Raden Muchsin Panji Anom Pangeran Temenggung Jaya Kusuma.


Ketiga, menurut cerita rakyat (folklor) melayu Sambas, asal muasal nama Sambas berasal dari pertemanan dua sahabat antara Syamsuddin (Melayu) dan Saribas (Dayak). Untuk mengenang persahabatan mereka, Syam dan Abbas akhirnya membuat perjanjian dengan melempar batu di Muara Ulakan. Selama batu masih berada di dasar sungai, maka persahabatan antara Dayak dan Melayu di Sambas akan selalu terjaga.


Keempat, secara linguistik, Sambas berasal dari bahasa Melayu Kuno yaitu "Sambat" yang mempunyai arti "bersambung menjadi satu" atau "berangkai". Letak istana Kesultanan Sambas berada di depan Muara Ulakan yang mana menjadi titik pertemuan 3 (tiga) sungai. Jadi, kata Sambas mempunyai arti tempat persambungan antara sungai-sungai (Poerwadarminta, 1950:99).


Kelima, ada juga yang menyebutkan bahwa nama Sambas berasal dari dua surah Al-Quran yaitu As Syam (matahari) dan Basmallah (dengan nama Allah). Dari kedua kata tersebut menjadi rujukan dari simbol di atas atap istana Kesultanan Sambas. Hal ini juga didasari karena pendiri Kesultanan Sambas yaitu Raden Sulaiman (putra pertama Sultan Serawak, Sultan Tengah) telah menganut agama Islam.


Keenam, masih dalam tinjauan bahasa, nama Sambas sejatinya sudah dipakai oleh pemerintahan Ratu Sepudak yang notebane-nya adalah kerajaan Sambas bercorak Hindu. Pada masa itu, Kota Lama sebagai ibukota pemerintahan Panembahan Sambas didirikan oleh bangsawan Majapahit yang melarikan diri dari tanah leluhurnya dan mendirikan sebuah kerajaan Hindu di Kota Lama (Kecamatan Galing sekarang). Karena sang pemimpin adalah bersuku bangsa Jawa, maka penamaan Sambas diambil dari bahasa Jawa kuno yaitu "SAMBA". Arti dari kata tersebut adalah bersuka ria atau menari, maksud lainnya adalah sebuah kerajaan yang makmur dan sentosa.


Ketujuh, Pabali Musa menyebutkan bahwa kata Sambas diambil dari kata "SUNGAI EMAS" (Si-Emas / Se-emas / S-emas). Emas dalam bahasa sehari-hari di Sambas dilafalkan dengan ucapan Ammas. Huruf S dari kata Sambas mungkin kata pinjaman dari kata si (the) atau se (satu) atau s adalah singkatan dari kata sungai. Apalagi daerah Sambas dikenal dengan sungai dan emasnya yang terkandung di Bumi Sambas. 

Bukti lainnya bisa kita lihat dari masa pemerintahan Kerajaan Sambas Hindu / Kerajaan Ratu Sepudak / Panembahan Sambas, gelar bangsawan pada masa itu memakai gelar MAS, seperti Raden Mas Ayu Bungsu (keturunan raja Sambas)

Dalam bahasa Melayu Sambas kata Mas (contohnya : mas kawin) adalah kependekan dari kata Ammas(emas). Dengan demikian nama Sambas mungkin bersal dari sebutan Si Ammas (si emas= =yang tersayang, yang terbagus), se Ammas (satu emas) atau S[ungai] Ammas (sungai emas),yang pada kemudian hari pengucapannya menjadi Sammas dan pada akhirnya Sambas dengan Kandungan makna : Sambas adalah tempat yang paling disukai, atau daerah yang sungai-sungainya banyak mengandung emas.
Masjid Jami' Sambas
Masjid Jami' Sambas

Tidak ada komentar:

Jika ada yang ingin ditanyakan, silakan kontak saya
+Email : raditmananta@gmail.com
+Twitter : @raditmananta

Tata Tertib Berkomentar di blog misterpangalayo:

1. Gunakan Gaya Tulisan yang Biasa-biasa Saja
2. Tidak Melakukan Komentar yang Sama Disetiap Postingan
3. Berkomentar Mengandung Unsur Sara Tidak di Anjurkan

Diberdayakan oleh Blogger.