Summer Camp Khatulistiwa #2, Camping Konservasi di Pantai Tanjung Api Paloh

misterpangalayo.com - Bumi Khatulistiwa Kalimantan Barat terkenal dengan wisata alam dan budayanya, terutama Kabupaten Sambas yang terletak pada bagian pantai barat paling utara dari wilayah provinsi Kalimantan Barat. Wilayah Sambas memiliki panjang pantai ± 128,5 km dan panjang perbatasan negara ± 97 km membuatnya sangat strategis (kawasan internasional segitiga emas Laut Cina Selatan) mulai dari udara, lautan dan daratannya.

Summer Camp Khatulistiwa #2, Camping Konservasi di Pantai Tanjung Api Paloh

Bermalam di Kawasan Wisata Edukasi Konservasi Penyu menjadi salah satu andalan atraksi wisata yang paling banyak diminati oleh masyarakat Kalimantan Barat. Pantai Tanjung Api salah satu deretan pantai yang wajib dikunjungi di Kecamatan Paloh (Sambas, Kalimantan Barat). 

Pantai ini menawarkan keindahan alamnya yang masih lestari, tak heran menjadi salah satu lokasi Penyu untuk bertelur dan bereproduksi, pesona sunset dan pantai pasirnya sangat indah, hingga area camping ground yang sangat luas menghadap laut lepas dengan pepohonan tumbuh dengan rapi.

FYI, Penyu adalah reptil bercangkang keras yang sudah hidup sejak 179 juta tahun lalu dan sekilas hewan ini mirip dengan kura-kura. Penyu lebih lama menghabiskan waktunya di dalam laut sedangkan kura-kura lebih banyak ditemukan di darat. Hal yang cukup menonjol terletak pada kaki dan tangannya kura-kura memiliki kuku dan cakar sedangkan penyu memiliki sirip yang digunakan untuk berenang.

Penyu vs Kura Kura (sumber: Just Keep Thinking http://reddit.com)

Summer Camp Khatulistiwa #2, Camping Konservasi di Pantai Tanjung Api Paloh

Tim Summer Camp Khatulistiwa #2 berkesempatan bermalam di Pantai Tanjung Api Paloh selama dua hari satu malam (9-10 September 2023) lalu. Tim hanya berjumlah enam orang yang datang dari daerah Pontianak, Bengkayang, dan Sambas. Kami memilih Penyebrangan Tanjung Harapan-Teluk Kalong yang berada di Sungai Bantanan, Kec. Teluk Keramat (berjarak ±30 menit dari Kota Sambas) sebagai lokasi meeting point

Dermaga Tanjung Harapan, Teluk Keramat

Setelah tim lengkap dan berkumpul semua, kami pun melakukan penyebrangan menggunakan perahu motor yang bisa mengangkut maksimal kendaran 4-6 kendaraan roda dua diatasnya. Biaya penyebrangan dari Tanjung Harapan menuju Teluk Kalong hanya dikenakan IDR 15k/motor dengan waktu tempuh 15 menit

Dermaga Teluk Kalong, Kec. Teluk Keramat

Perjalanan pun dimulai dari Pelabuhan Teluk Kalong (Sungai Bantanan) menuju Penyebrangan Sumpit (Sungai Paloh) dengan kondisi jalan yang baik dengan waktu tempuh ±1 jam 30 menit atau jarak tempuh 47 kilometer. Setelah sampai di dermaga penyebrangan Sumpit (Desa Sebubus, Paloh), kami pun melanjutkan perjalanan dengan kembali menyebrangi sungai menggunakan perahu motor dengan estimasi waktu dan harga yang sama seperti di Penyebrangan Tanjung Harapan.

Dermaga Ceremai, Desa Sebubus Kec. Paloh

Sesampai di dermaga Ceremai, perjalanan dilanjutkan menuju kawasan Wisata Alam Pantai Tanjung Api yang hanya berjarak 15 kilometer atau waktu tempuh 20 menit. Patokan untuk sampai pintu gerbang wisata, kita akan disambut oleh Bukit Mungguk Resak yang berada di jalan negara bersebrangan dengan Gerbang Wisata Pantai Tanjung Api Paloh. 

Gerbang Wisata Pantai Tanjung Api

Dari gerbang menuju pantai, kita melanjutkan perjalanan ±5 menit dengan kondisi jalan tanah keras dan semakin mendekati pantai akan melewati jalan berpasir. Waktu menunjukan pukul 15.30 wib, kami pun langsung memarkirkan kendaraan di lokasi yang sudah disediakan oleh pengelola. Tidak lupa, kami wajib lapor untuk bermalam kepada pengelolanya. 

Indrawan (Sambas), Yuda (Sambas), Radit (Pontianak).
Andre (Bengkayang), Syarah (Bengkayang), Gunawan (Pontianak)

Perwakilan dari Kelompok Masyarakat Pengawas (Pokmaswas) Kambau Borneo sebagai pengelola lokasi tersebut pun menyambut kedatangan kami serta menjelaskan secara dasar SOP yang telah ditentukan serta atraksi wisata apa saja yang bisa kami lakukan disini. Khusus pengunjung yang berniat bermalam, pengelola juga menyediakan peralatan camping seperti tenda dan lainnya. Sedangkan kami yang membawa sendiri tenda hanya dikenakan biaya kebersihan IDR 15k/tenda.

Camping Ground

Di lokasi Camping Ground, kami tidak sendiri karena banyak komunitas pecinta alam yang juga bermalam dan tendanya sudah berdiri dengan sangat rapi. Setelah tenda kami berdiri dan bersih-bersih selesai, kami menuju area pantai untuk nyunset. Walau cuaca langit Paloh masih dalam kondisi sedikit berkabut akibat maraknya kebakaran lahan, namun warna senja sunset masih bisa kami nikmati. 

Penikmat Senja


Para pengunjung pun tidak ketinggalan untuk menyaksikan sunset dengan atraksinya masing-masing hingga ada yang bermain air di pantai. Senja pun semakin tenggelam dan berganti gelap, kami kembali ke tenda dan mempersiapkan makan malam dengan memasak nasi dan lauk-pauk. 

Setelah makam malam selesai, kami pun gantian untuk membersihkan diri (mandi) di kamar mandi yang sudah disediakan oleh panitia. Menikmati malam di pantai tanpa ngopi rasanya kurang sempurna, kami pun bersantai di halaman tenda sambil sharing-sharing. Beberapa jam kemudian (sekitar jam 10 malam), kami disamperin pengelola untuk menyaksikan Penyu bertelur.

Tanpa berpikir panjang, kami pun mengiyakan kegiatan tersebut dan langsung bergegas untuk berjalan kaki menyusuri pantai. Saat melakukan kegiatan monitoring kami menyusuri sepanjang pantai dalam kondisi gelap. Sepanjang perjalanan kami banyak menyaksikan bekas lapak Penyu yang sudah kembali ke lautan. 

Monitoring Penyu Tengah Malam

Pantang menyerah, kami tetap melanjutkan perjalanan menyusuri panjang hingga akhirnya kami menemukan Penyu yang masih bertelur. Di sini kami wajib mematuhi SOP seperti tidak berisik dan menyalakan lampu sentar saat Penyu sedang bereproduksi karena penyu sensitif terhadap cahaya Lampu.

Setelah bertelur, Penyu pun kembali ke laut dan kami banyak mendapatkan informasi menarik (edukasi) dari pengelola terkait bagaimana Penyu bereproduksi dan betapa terancamnya satwa yang dilindungi ini. Kawasan Pantai Paloh merupakan pantai peneluran penyu terpanjang di Indonesia. Selain itu, Pantai Paloh termasuk dalam Kawasan Konservasi Perairan Daerah sesuai dengan Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Barat Nomor 1 Tahun 2019 tentang Rencana Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil Provinsi Kalimantan Barat.  

Berdasarkan data enumerasi BPSPL Pontianak sejak tahun 2016, jenis penyu yang ditemukan yaitu Penyu Hijau (Chelonia mydas), Penyu Sisik (Eretmochelys imbricate), dan Penyu Lekang (Lepidochelys olivacea), serta pernah ditemukan Penyu belimbing (Dermochelys coriacea) bertelur di Pantai Paloh. Penyu berkembang biak dengan bertelur dan menetaskan telur secara mandiri. Namun hal ini sangat tidak aman dan hasil penangkaran tidak maksimal karena banyak gangguan pada proses sputtering.


Supaya tetap terjaga kelestariannya, telah disediakan hatchery di pos monitoring sebagai tempat relokasi telur penyu. Telur penyu yang berhasil menetas menjadi tukik nantinya akan dilepasliarkan lagi ke laut. Melepaskan liarkan tukik (anak penyu) yang baru menetas ke laut juga bisa menjadi atraksi wisata oleh pengunjung dengan didampingi oleh pengelola dan membayar biaya retribusi seikhlasnya (tim Summer Camp Khatulistiwa #2 menyumbang IDR 20k/orang). Waktu yang tepat melepaskan tukik adalah pagi hari sambil merasakan hangatnya matahari pagi yang nyaman.

Pengetahuan yang baik pada masyarakat berarti turut mendukung upaya pelestarian penyu ini di mana pun, mencegah perburuan satwa maupun telurnya, termasuk memberi arah pembangunan yang ramah lingkungan. Di kawasan edukasi ini, warga bisa memperoleh informasi tentang kapan penyu mendarat dan bertelur di pantai pada malam hari. Kebiasaan itu terjadi pada empat hari sebelum dan sesudah bulan purnama.

Let’s save sea turtles

FYI, waktu peneluran penyu terbanyak adalah di bulan MEI hingga NOVEMBER. Tempat ini sangat cocok untuk insan wisata yang ingin belajar tentang konservasi terutama penyu, untuk mengedukasi masyarakat dan generasi muda yang peduli akan lingkungan. Selain itu, camping disini membuat kami merasakan suasana lebih dekat dengan alam. Semalam beraktifitas di Camp Konservasi Penyu Pantai Tanjung Api Paloh perjalanan di lanjutkan untuk pulang melalui rute sebelumnya yaitu rute lama (Liku Paloh).

Penemuan 2 Meriam di Pesisir Pantai Paloh

Untuk sampai ke Kawasan Wisata Alam Desa Temajuk dan sekitarnya, sangat direkomendasikan melewati rute jalan negara via Sungai Bening Sajingan Besar dengan melewati pegunungan yang indah dan jalan sangat mulus hingga lokasi tanpa harus melewati dua sungai besar seperti jalur lama via Liku Paloh. Perjalanan kami dilanjutkan berziarah ke area penemuan dua meriam yang ditemukan oleh nelayan setempat di pesisir pantai Paloh. Setelah berziarah kami pun pulang ke daerah masing-masing.

Salam Hangat dari Summer Camp Khatulistiwa.

Salam Konservasi Salam Lestari.


Yok Camping di Kalbar! Wisata diKalbarJak🌱✨
_____ 

Follow instagram @sckhatulistiwa untuk event camping di alam Kalimantan Barat.  Mari bergabung bersama jaringan anak muda Kalimantan Barat dalam komunitas Summer Camp Khatulistiwa.

Tidak ada komentar:

Jika ada yang ingin ditanyakan, silakan kontak saya
+Email : raditmananta@gmail.com
+Twitter : @raditmananta

Tata Tertib Berkomentar di blog misterpangalayo:

1. Gunakan Gaya Tulisan yang Biasa-biasa Saja
2. Tidak Melakukan Komentar yang Sama Disetiap Postingan
3. Berkomentar Mengandung Unsur Sara Tidak di Anjurkan

Diberdayakan oleh Blogger.