Gelar Budaya Sambas Akan Berlangsung Serentak di Yogyakarta dan Pontianak

GELAR BUDAYA SAMBAS

misterpangalayo.com - Bulan November 2019 ini menjadi bulan yang spesial bagi warga Sambas yang berada di Kota Yogyakarta dan Kota Pontianak. Pasalnya event berbalut budaya "Gelar Budaya Sambas" akan mewarnai kedua daerah tersebut selama dua hari berturut-turut. Event ini diselenggarakan oleh Ikatan Keluarga Mahasiswa Sambas (Ikmas) Pontianak dan Ikatan Keluarga Mahasiswa Sambas (Ikmas) Yogyakarta.

Acara pertunjukan seni dan budaya ini sudah menjadi ajang tahunan bagi mahasiswa yang tergabung dalam Ikatan Keluarga Mahasiswa Sambas. Di Yogyakarta, Gelar Budaya Sambas (GBS) telah sukses digelar sebanyak tiga kali dengan tema yang berbeda. Istimewanya, Ikmas Pontianak perdana menggelar GBS di bulan ini untuk pertama kalinya.

Dewo Sriono selaku Ketua Panitia Pelaksana mengatakan bahwa Gelar Budaya Sambas di Kota Pontianak mengangkat tema Junjung Marwah, Lestariakan Budaye, dan spesial promo budaya Kesenian Silat Otar-otar asli dari daerah Kota Lama, Kecamatan Galing, Kabupaten Sambas. "Insa Allah rangkaian acara dua hari pada tanggal 19 s/d 20 November 2019 bertempat di Gedung Auditorium Untan Pontianak." ujarnya.

Dewo juga menghimbau kepada semua warga Sambas yang ada dan sedang berada di Kota Pontianak untuk berpartisipasi hadir menyaksikan acara Gelar Budaya Sambas karena akan ada kuliner khas Sambas. Selain itu, semua penonton tidak dipungut biaya untuk menyemarakkan event ini. Rencananya juga akan dihadiri oleh Gubernur dan Wakil Gubernur Kalbar, Bupati dan wakil bupati Sambas, Kesultanan Pontianak dan Kesultanan Sambas, Anggota DPRD Provinsi Kalbar, dan para pejabat dari Pemda Sambas.

Panitia Gelar Budaya Sambas 1 bulan yang lalu Saat Observasi ke Kota Lama (Kecamatan Galing) secara langsung melihat dan mempelajari Kesenian Silat Otar-Otar.

Tangkai acara Gelar Budaya Sambas di Kota Pontianak akan diawali dengan Acara Silaturhami (Ajangsana Warga Sambas di Pontianak) dengan mengundang mahasiswa Sambas, organisasi daerah, asrama Sambas, tokoh masyarakat Sambas dan seluruh element masyarakat Sambas, serta tidak ketinggalan para anggota DPRD Provinsi (putra/putri Sambas) yang berada di Pontianak. Hari selanjutnya atau hari kedua merupakan puncak dari acara GBS yaitu penampilan tarian Tandak Sambas, musik akustik filsafah melayu, parodi cerite Sambas, pertunjukan kesenian Silat Otar-otar yang didatangkan langsung dari Kota Lama (Kecamatan Galing, Kabupaten Sambas), penampilan Merah Jingga Band Etnic Artis dari Pontianak dan Mazinur (Filsafah Melayu) Artis Sambas sebagai Guest Star.

Gelar Budaya Sambas di Kota Yogyakarta

Beralih ke Kota Yogyakarta, Ikmas Yogyakarta melaksanakan Gelar Budaya Sambas ke-IV dengan mengangkat tema Sepentas Budaye, Menenun Rindu di tanah Jawe, dan spesial promo kain songket khas Sambas atau lebih dikenal Kain Lunggi/Benang Emas yang dijadwalkan seminggu setelah pelaksaan event GBS di Kota Pontianak, tepatnya tanggal 27 hingga 28 November 2019, bertempat di Gedung Utama Concert Hall Taman Budaya Yogyakarta (TBY).

Ardy Sanjaya selaku Dewan Kehormatan Ikmas menyampaikan ucapan terimakasih kepada Pemerintah Daerah Kabupaten Sambas terutama Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sambas yang telah mendukung penuh mahasiswa Sambas dalam upaya melestariakan Seni dan Budaya asli dari Bumi Tarigas Sambas, selain itu menjadi ajang silaturahmi warga Sambas di luar Sambas. Berangkat dari mengangkat mawrah dan memperkenalkan budaya Sambas, tahun 2019 digelar serentak di Pontianak dan Yogyakarta. 

Gelar Budaya Sambas di Kota Yogyakarta

"Dengan adanya Event GBS ini, kami persembahkan untuk Sambas tercinta, kita punya budaya, kita punya wisata, kita punya kain songket khas Sambas, kita punya lagu daerah, hingga kita punya Cerita Rakyat yang harus selalu dilestarikan." ujar Ardy.

Ia pun menghaturkan terimakasih kepada Rektor Universitas Tanjung Pura telah memfasilitasi Gedung Auditorium Untan sebagai tempat penyelenggaran GBS Ikmas Pontianak serta Pemkot Kota Yogyakarta yang memfasilitasi Gedung Utama Concert Hall Taman Budaya Yogyakarta untuk GBS Ikmas Yogyakarta.

Salam Budaya.

8 komentar:

  1. Sambas memang keren. Waktu saya masih menjadi mahasiswa di FKIP UNTAN mungkin era di tahun 1995 dahulu saya berkunjung ke rumah sahabat saya yang juga orang asli Sambas. Namanya Wahid. Jurusan Bhahasa Inggris sama dengan saya waktu itu. Rumahnya di Dekat Jembatan dan Istana Awaisyakubillah. Maaf kalau saya salah sebut. Luar biasa. Saat itu pas Idul Firie Saya sempat berlebRan di Sambas waktu itu, Hari Pertama. Wah ramai. Perut kenyang makan melulu ikut romboingan masuk rumah rumah sambail diiringi musik rebana Apakah rradisi itu masih ada di Sambas?

    BalasHapus
  2. Wah keren betul ya sambas, bangga banget sama Sambas dan Yogyakarta. Kita doakan semoga acaranya lancar yaaa dit

    BalasHapus
  3. keren acaranya, salut dengan adek2 yang masih mau melestarikan budaya daerah ^^

    BalasHapus
  4. Budaya sambas mampu tampil dikuar daerah. Ngga jadi macan kandang tapi juga mampu bersaing. Sebagai kota dengan pluralisme pasti bisa menyebar kemana mana

    BalasHapus
  5. Wah mantap akhirnya Sambas mulai diakui dengan diadakannya pagelaran budayanya di Yogyakarta, semoga daerah-daerah lain juga bisa menyusul

    BalasHapus
  6. Culture dari budaya Sambas memang identik dengan melayunya.. apalagi bisa terkenal dan diperontonkan di Yogyakarta dan Pontianak...

    BalasHapus
  7. Sambas emang keren, budaya emang harus dilestarikan dan dijunjung tinggi serta diperkenalkan ke kaula muda. Salam budaya!

    BalasHapus

Jika ada yang ingin ditanyakan, silakan kontak saya
+Email : raditmananta@gmail.com
+Twitter : @raditmananta

Tata Tertib Berkomentar di blog misterpangalayo:

1. Gunakan Gaya Tulisan yang Biasa-biasa Saja
2. Tidak Melakukan Komentar yang Sama Disetiap Postingan
3. Berkomentar Mengandung Unsur Sara Tidak di Anjurkan

Diberdayakan oleh Blogger.