RUMAH RADAKNG SAMBAS: Destinasi Wisata Baru Kabupaten Sambas
![]()  | 
| Rumah Adat Radakng Kalimantan Barat | 
misterpangalayo.com - Adil Ka' Talino, Bacuramin Ka' Saruga, Basengat Ka' Jubata.  Kabupaten Sambas beribu kota Sambas terbentuk sekarang ini adalah hasil pemekaran kabupaten pada tahun 2000. Sebelumnya wilayah Kabupaten Sambas sejak tahun 1960 adalah meliputi Kota Singkawang dan Kabupaten Bengkayang sekarang di mana pembentukan Kabupaten Sambas pada tahun 1960 itu adalah berdasarka bekas wilayah kekuasaan Kesultanan Sambas.
Rumah Kita Adalah Budaya, Keberagaman Yang Menyempurnakan. Dewasa ini, Kabupaten Sambas didiami oleh 3 (tiga) etnis mayoritas yakni etnis Tionghoa, Dayak, dan Melayu Sambas dan diikuti oleh etnis Jawa, Minang, Batak, Bali, Banjar, dan lainnya. Sehingga menjadikan Kabupaten Sambas sebagai salah satu kabupaten yang multicultural  yang kaya akan adat istiadat, upacara adat, seni dan kebudayaannya,  bahasa, dan lain sebagainya. Kesatuan Bhineka Tunggal Ika dan  keberagaman itulah menjadikan Sambas menjadi negeri bak kembang setaman yang begitu indah  dan dapat dikatakan mempunyai keunggulan tersendiri dibandingkan dengan kabupaten lainnya.
Sama seperti daerah lainnya yang ada di Kalimantan, Kabupaten Sambas pun bersiap untuk membangun rumah adat Dayak yang berlokasi di Jalan TVRI Desa Durian Kecamatan Sambas Kabupaten Sambas. Rumah Radakng (dalam bahasa Kendayan) nantinya ditujukan menjadi sarana mengekspersikan seni budaya masyarakat Dayak yang ada di Binua Sambas, sebagai tempat untuk membina dan memelihara tali persaudaraan, rasa  kebersamaan, kesatuan, serta kerukunan antarmasyarakat dari berbagai sub  etnik Dayak di Kabupaten Sambas.
![]()  | 
| photo by: Bone Fasius | 
Seperti yang saya kutip dari situs pontianakpost.com (Senin, 8/2/2016), berdasarkan hasil pertemuan pengurus Dewan Adat Dayak (DAD)  Kabupaten Sambas, Gubernur Kalbar Drs Cornelis MH, Bupati Sambas dr Hj  Juliarti, serta Ketua DPRD Kabupaten Sambas Arifidiar beberapa waktu  yang lalu, maka DAD Kabupaten Sambas akan membangun Rumah Radakng di  Kota Sambas. Ketua DAD Kabupaten Sambas, dr Boni, mengatakan dalam  rangka meningkatkan pelestarian dan pengembangan seni budaya masyarakat  Dayak yang kreatif, maka masyarakat adat Dayak Kabupaten Sambas  menginginkan sebuah bangunan Rumah Radakng. Bagunan tersebut diharapkan  dia akan mampu menjadi sarana untuk berbagai kegiatan budaya, seni, dan  sosial lainnya.
Joni Tasano S.Pd, salah satu panitia pembangunan rumah radakng Sambas, menjelaskan, sesuai surat dari Dirjen Kebudayaan Direktur Kepercayaan terhadap Tuhan YME dan Tradisi tertanggal 5 Januari 2016 dengan Nomor 02/SB/E4/KT/I/2016 yang diterima Kadisporabudpar Kabupaten Sambas. “Melalui media cetak ini kami juga mohon kepada Bapak Hilmar Farid selaku Dirjen Kebudayaan
Patut berbangga hati sebagai masyarakat Sambas karena kini kita akan memiliki sesuatu yang memang harus kita banggakan sampai kapanpun, sesuatu yang unik, megah, modern tetapi tidak menghilangkan sentuhan adatnya dan sanggat menarik, yang akan menjadi tempat dan asset seni dan kebudayaan masyarakat adat Sambas, khususnya Dayak. Rumah Radakng, itulah sebutan yang pantas untuk rumah adat Dayak yang merupakan simbol semangat kekeluargaan, persaudaraan, gotong royong dan kebersamaan masyarakat Dayak.
Dibangunnya rumah Radakng Sambas, juga merupakan simbol dari kekayaan budaya yang dimiliki Kalbar khususnya Kabupaten Sambas. Maka secara turun-temurun harus dilestarikan oleh masyarakat Sambas baik oleh masyarakat Dayak sendiri ataupun non dayak. Rumah Radakng merupakan simbol dan repleksi dari kehidupan dan adat istiadat masyarakat dayak. Sehingga keberadaan rumah Radakng sebagai salah satu kekayaan budaya yang sangat bernilai, perlu kita jaga dan kita lestarikan.
Joni Tasano S.Pd, salah satu panitia pembangunan rumah radakng Sambas, menjelaskan, sesuai surat dari Dirjen Kebudayaan Direktur Kepercayaan terhadap Tuhan YME dan Tradisi tertanggal 5 Januari 2016 dengan Nomor 02/SB/E4/KT/I/2016 yang diterima Kadisporabudpar Kabupaten Sambas. “Melalui media cetak ini kami juga mohon kepada Bapak Hilmar Farid selaku Dirjen Kebudayaan
Patut berbangga hati sebagai masyarakat Sambas karena kini kita akan memiliki sesuatu yang memang harus kita banggakan sampai kapanpun, sesuatu yang unik, megah, modern tetapi tidak menghilangkan sentuhan adatnya dan sanggat menarik, yang akan menjadi tempat dan asset seni dan kebudayaan masyarakat adat Sambas, khususnya Dayak. Rumah Radakng, itulah sebutan yang pantas untuk rumah adat Dayak yang merupakan simbol semangat kekeluargaan, persaudaraan, gotong royong dan kebersamaan masyarakat Dayak.
Dibangunnya rumah Radakng Sambas, juga merupakan simbol dari kekayaan budaya yang dimiliki Kalbar khususnya Kabupaten Sambas. Maka secara turun-temurun harus dilestarikan oleh masyarakat Sambas baik oleh masyarakat Dayak sendiri ataupun non dayak. Rumah Radakng merupakan simbol dan repleksi dari kehidupan dan adat istiadat masyarakat dayak. Sehingga keberadaan rumah Radakng sebagai salah satu kekayaan budaya yang sangat bernilai, perlu kita jaga dan kita lestarikan.
Pembangunan rumah radakng Sambas juga disambut baik oleh masyarakat Sambas, seperti yang saya screen shoot salah satu postingan salah satu member grup fb "ASPIRASI MASYARAKAT KABUPATEN SAMBAS".
*NOTE 





inilah yang aku suka dari blog ini mengangkat sejarah dan budaya leluhur,, lanjutkan terus sobat
BalasHapusAsek ... master seo berkunjung ke blog mister... .. thanks :)
Hapus