Misteri Dan Asal Usul Telaga Air Asin Di Sambas


misterpangalayo.com - Di Kecamatan Sambas, Kabupaten Sambas ada sebuah lokasi tujuan wisata yang hampir terlupakan, yaitu sebuah telaga yang memiliki kadar air yang asin. Tempat ini dikeramatkan karena ditemukan oleh sekelompok burung dan rasa airnya yang asin. Hingga sekarang, tempat keramat ini dijaga oleh keturunan dari penemunya.

Secara administrasi, objek wisata telaga air asin terletak di Dusun Segarau, Desa Gapura, Kecamatan Sambas. Oleh masyarakat setempat, Telaga Air Asin lebih sering disebut 'Keramat Burung', sebuah telaga yang berukuran 60 cm × 60 cm dengan kedalaman 60 cm. Untuk mencapai Keramat Burung, dari Kota Sambas harus melewati Desa Kartiasa ataupun Kecamatan Sebawi terlebih dahulu.

Telaga Air Asin (Keramat Burung) ini memiliki cerita mistis yang sangat dipercaya oleh masyarakat setempat. Ada suatu hal yang langka dari telaga ini, yaitu pada radius 2 (dua) meter, jarang ditemukan tumbuh-tumbuhan yang hidup. Ditambah lagi, lokasi telaga asin sangat jauh dari laut dan kadar air asin yang di miliki Keramat Burung (Telaga Air Asin) sangat berbeda dengan kadar air asin di laut.

Tidak jauh dari lokasi terdapat parit yang berjarak ± 5 meter memiliki kadar air yang tawar / payau. Sampai saat ini masih belum pernah dilakukan sebuah penelitian ilmiah yang menjelaskan mengapa Keramat Burung memiliki kadar air yang asin.

Mistis yang berkembang berkaitan dengan asal usul penemuannya, Asal muasal penemuannya mengalami kerancuan, dimana terdapat dua versi yang beredar di masyarakat. Versi pertama diceritakan langsung oleh pelaku sejarah tersebut, yang merupakan adik dari pemilik tanah lokasi Keramat Burung ditemukan, sedangkan versi ke dua diceritakan langsung oleh anak dari pemilik tanah tempat keramat tersebut berada.


Inilah cerita singkat Asal Usul Keramat Burung (Versi Pertama)
Tempat tersebut ditemukan pada tahun 1961, ketika itu setiap masyarakat diperkenankan memiliki lahan seluas mungkin dengan cara membuka hutan seluas mungkin semampu kita, dan cara tersebut merupakan salah satu aturan non baku yang berlaku di daerah Sambas.Begitu memperluas lahan dengan cara menebang hutan dan membakar, tiba-tiba sekelompok burung yang tidak diketahui jenisnya terbang turun dilokasi tanah garapan si abang.Burung-burung itu mematuk-matuk tanah tempat mereka turun, lalu dari tanah tersebut mengeluarkan air.Begitu melihat gelagat yang kurang baik, dan kebetulan hari sudah mulai sore, kedua beradik itu memutuskan untuk pulang.

Begitu pulang mereka menceritakan kejadian tersebut kepada keluarga mereka, ditanggapi dingin, jadi mereka menganggapnya sekedar cerita biasa.Namun, begitu mereka istirahat dan tidur, si abang mendapat mimpi yang aneh, seorang kakek-kakek berpesan kepadanya untuk tidak mengganggu lahan yang ditemukan oleh burung tersebut.Begitu tersadar dari mimpinya, si abang sempat bingung dan memikirkan alamat apa sebenarnya yang terjadi.Namun, begitu pagi menjelang, keadaan si abang kurang sehat, dia terkena demam.Si adik dan ayahnya tetap melanjutkan kerja memperluas lahan garapan tadi, dan tanpa disengaja membakar lahan tersebut.

Begitu pulang ke rumah, si abang bertambah keras sakitnya, didalam sakitnya tersebut, dia sering meracau-racau seperti orang gila, setiap pembicaraannya tidak masuk akal.Upaya penyembuhan sudah dilakukan, berbagai macam obat diberikan, tetapi hari-harinya bertambah buruk saja.Kemudian dipanggilkan seorang paranormal untuk melihat penyakitnya tersebut.

Berdasarkan analisa paranormal, dia sudah terkena "Gane", jadi harus segera disembuhkan, namun sang paranormal tidak mampu untuk menyembuhkannya.

Didalam tidur sang adik, dia bermimpi bahwa kalau ingin menyembuhkan abangnya, si abang harus dibawa ke tempat dia terkena "gane" tersebut, nanti ditempat itu akan keluar air, yang bisa digunakan untuk penawar penyakitnya dan dimandikan sekaligus untuk menyadarkannya.Begitu dia terbangun dan mendapat alamat tersebut, sesegera mungkin mereka membawa abangnya kelokasi itu, dan membuat telaga dari lopakan air yang ditemukan burung itu.Begitu tiba, mereka segera membuat parit mengelilingi abangnya itu, lalu mengambil air lopakan itu untuk diminumkan dan dimandikan kepada si abang.si abang teriak-teriak seperti bukan layaknya seorang manusia, namun lama kelamaan si abang bisa tenang dan tertidur, begitu sudah tenang, lalu mereka membawanya pulang kerumah untuk diistirahatkan, alhamdulillah dalam tiga hari si abang sembuh dan bisa bicara kembali.

Dari kejadian itulah, maka mereka membersihkan tempat tersebut dan menjaganya sebagai tempat keramat sesuai dengan pesan kakek-kakek didalam mimpi si abang selama dia sakit.Berdasarkan penuturan mereka, bahwa tempat tersebut sebenarnya masih dimiliki oleh penghuni kerajaan Sambas.

sumber cerita: teguh-selakau.blogspot.co.id
Misteri Keramat Burung Desa Gapura - Sambas

Baca juga cerita singkat Asal Usul Keramat Burung (Versi Kedua)
Kejadian diperkirakan tahun 1960an, tidak tahu pasti kapan tepatnya.Pada zaman itu, masyarakat yang ingin membuka lahan diperkenankan membuka seluas-luasnya dengan syarat menggunakan tenaga mereka sendiri, dan hal itu merupakan aturan tidak tertulis yang berlaku di Sambas.Ketika membuka lahan tersebut, si Bapak dan paman menggunakan cara tradisional, yaitu menebang semua pohon kemudian membakarnya, namun belum sempat dibakar oleh si Bapak, tiba-tiba ada sekelompok burung turun di tanah yang baru mereka garap.Mereka berkumpul disitu dan mematuk-matuk tanah disitu sehingga mengeluarkan air, melihat gelagat kurang baik, dan kebetulan sudah sore, si Bapak dan Paman pulang.

Cerita tersebut disampaikan ke keluarga, namun ditanggapi biasa-biasa saja.Keesokan harinya, mereka kembali bekerja, namun tetap saja burung-burung itu tidak mau beranjak dari lokasi genangan air itu, merasa ada yang aneh, mereka kembali kerumah dan menceritakan hal tersebut kembali.Akhirnya cerita tersebut menyebar dari mulut ke mulut dan sampai di telinga seorang paranormal yang Desanya berada tidak jauh dari tempat tersebut, yaitu Desa Sui Puguk.

Sang paranormal datang kerumah abang dan adik, menceritakan bahwa tempat tersebut memiliki unsur ghaib, dan menurutnya lagi, kalau airnya itu ingin dirasanya sendiri, karena menurut peninjauan mata ghaibnya, airnya itu lain dari yang lain.

Keesokan harinya mereka berangkat bersama-sama menuju lokasi, begitu sampai, dan didekati, lalu sang paranormal mengambil air dan merasakan rasanya, dan benar saja, ternyata airnya asin.Berita tersebut menyebar semakin luas dari mulut kemulut, masyarakat berbondong-bondong ingin menyaksikannya sendiri dan mengambil berkah dari air tersebut.Setiap masyarakat yang berkunjung mengambil air tersebut menggunakan tempurung, karena saking ramainya, secara tidak sengaja air yang tadinya hanya sekedar lopakan kini menjadi telaga karena air dan tanahnya ikut-ikutan terkeruk oleh masyarakat yang mengambil air.

sumber cerita: teguh-selakau.blogspot.co.id

Terkait penamaan Keramat Burung, karena telaga air asin tersebut ditemukan oleh sekelompok burungdan rasa airnya asin, karena ditemukan oleh burung, maka tempat tersebut diberi nama KERAMAT BURUNG.

Benar atau tidaknya cerita tersebut, yang pasti bisa membuat telaga air asin (Keramat Burung) tersebut tetap terjaga kelestariannya, tanpa mengalami gangguan keseimbangan oleh tangan-tangan manusia yang tidak bertanggung jawab. Telaga Air Asin a.k.a Keramat Burung merupakan aset wisata yang memiliki daya tarik tersendiri namun sayang pemerintah setempat terkesan kurang memperhatikan tempat tersebut.



4 komentar:

  1. Balasan
    1. Dusun Segarau, Desa Gapura, Kecamatan Sambas, Kabupaten Sambas :)

      mau masuk ke desa ini bisa melalui Desa Kartiasa (Kecamatan Sambas)

      Hapus
  2. COBA TELUSURI : CERITA RAKYAT DI DESA TEBUAH ELOK KECAMATAN SUBAH, KABUPATEN SAMBAS TENTANG LAGENDA : MAKAM KERAMAT : BOJONG MARINDU PANCAP API PANIURIAP, TERLETAK DI GUNUNG BAWANG SEKARANG MASUK KABUPATEN BENGKAYANG, SETIAP 8 TAHUN SEKALI : MEREKA YANG MEMILIKI KEMAMPUAN SUPRANATURAL RAMAI RAMAI BERKUNJUNG KE MAKAM ITU

    BalasHapus
    Balasan
    1. thanks informasinya....

      nanti kita cari referensinya

      Hapus

Jika ada yang ingin ditanyakan, silakan kontak saya
+Email : raditmananta@gmail.com
+Twitter : @raditmananta

Tata Tertib Berkomentar di blog misterpangalayo:

1. Gunakan Gaya Tulisan yang Biasa-biasa Saja
2. Tidak Melakukan Komentar yang Sama Disetiap Postingan
3. Berkomentar Mengandung Unsur Sara Tidak di Anjurkan

Diberdayakan oleh Blogger.