Menikmati Wisata Malam di Jantung Kota Tua Jakarta

berfoto ria biar hits :)
MISTERPANGALAYO, JakartaBerada di Ibukota sangat membuat hati betah, banyak tempat yang bisa dikunjungi terutama pada malam hari, mulai dari mall hingga diskotik. Tetapi satu tempat wisata malam yang ramai dikunjungi pada malam hari salah satunya adalah salah satu sudut kota di ibukota yang pernah jadi pusat pemerintahan kolonial Belanda.





Kota Tua Jakarta, juga dikenal dengan sebutan Batavia Lama (Oud Batavia), adalah sebuah wilayah kecil di Jakarta,Indonesia. Wilayah khusus ini memiliki luas 1,3 kilometer persegi melintasi Jakarta Utara dan Jakarta Barat (Pinangsia, Taman Sari dan Roa Malaka).

Dijuluki "Permata Asia" dan "Ratu dari Timur" pada abad ke-16 oleh pelayar Eropa, Jakarta Lama dianggap sebagai pusat perdagangan untuk benua Asia karena lokasinya yang strategis dan sumber daya melimpah.

Bagi sebagian masyarakat Jakarta, Kota Tua merupakan  salah satu ikon Jakarta yang sangat tersohor, disana kita terasa berada pada masa pemerintahan kolonial Belanda dan banyak wisatawan bernostalgia dengan Jakarta tempo dulu.


Pesona Malam Kota Tua Jakarta
Langit pada malam itu sangat cerah, saya bersantai ria di kost bersama teman-teman, jam menunjukkan pukul 11 malam, tiba-tiba saya terpikir untuk mengunjungi Kota Tua pada malam hari.

Karena di siang hari, kawasan Kota Tua selalu ramai dipenuhi wisatawan yang bermain sepeda onthel ataupun menjelajah masuk ke museumnya. Tak kalah, di malam hari pun kawasan ini tetap ramai dikunjungi oleh para wisatawan.

Memang wajah Kota Tua pada siang hari dan malam hari sangat berbeda dan berubah fungsi. Memang malam hari merupakan moment yang tepat untuk menikmati pesona Kota Tua Batavia. Lampu- lampu disudut bangunan menambah cantiknya pemandangan di area wisata ini. 

Lokasi kost saya di Mampang Prapatan, lumayan jauh kalau ke Kota Tua pada siang hari, dikarenakan melimpahnya kendaraan yang membuat jalanan macet. Kalau pada malam hari, jalanan sedikit lengang. Waktu yang kami tempuh hanya setengah jam dengan mengendarai sepeda motor.

Sesampai di kawasan Kota Tua, kami pun parkir motor ditempat yang telah disediakan. Untuk memasuki area wisata ini, kita tidak dikenakan tarif. Siapa pun bisa menikmati wisata malam Kota Tua.

Pada malam hari, anak-anak ABG lebih banyak menghabiskan waktu di Kota Tua Jakarta, mulai dari anak 4L4Y, cabe-cabean, dan terong-terongan. Pasti terbayangkan bagaimana keragaman yang menduduki Kota Tua pada malam hari.

Untuk wisatawan, Kota Tua juga memanjakan pengunjung dengan menyuguhkan kuliner menarik untuk menemani malam. Mereka ada di cluster 3 yang tak jauh dari Museum Bank Mandari, dan ada juga pedagang di cluster 4, di pinggir sungai.

saya dan teman-teman
Dicluster khusus pangan itu, ada penjual jagung bakar, kolak duren, es kelapa, siomay, batagor, kerak telor. Tersedia juga makanan berat, mulai dari nasi goreng, segala jenis masakan mie hingga ragam versi hidangan ayam. Harganya terjangkau, rata-rata Rp10 ribuan. 

Disini saya dan teman-teman bersantai di pelataran Taman Fatahillah, alas untuk duduk sudah disediakan oleh para PKL (Pedagang Kaki Lima), kami pun memesan kopi panas dan beberapa makanan ringan dan satu lagi saya beserta teman-teman berfoto-foto biar hits.

Selain tempat nongkrong anak muda, setiap malam minggu, alun-alun di Museum Fatahillah juga jadi base camp sejumlah komunitas. Salah satunya, Batavia BMX Free Style. Bagi penyuka atraksi sepeda free style, sosok David sebagai salah seorang freestyler profesional sudah tidak asing lagi.


Tak lama kemudian, tiba-tiba hari menjadi mendung dan sepertinya akan mengundang hujan. Semua pengunjung pun berbondong-bondong mencari tempat untuk berteduh dan termasuk kami salah satunya.

Teman-teman pun langsung mendadak mengajak pulang dikarenakan hari mendung. Kami pun langsung menuju parkiran dan ketika berada di Jalan Gajah Mada, kami pun kehujanan, alhasil kami pun berteduh di depan ruko sepanjang Jalan Gajah Mada.


Tak jauh dari kami berteduh, seketika itu ada bapak-bapak mendekati kami dan menawarkan para PSK, dikira kami berhenti disitu untuk mencari PSK. Spontan kami pun langsung menolak.

Ternyata kawasan tersebut banyak para PSK mangkal kalau sudah larut malam, hujan mulai reda, kami pun langsung melanjutkan perjalanan ke Mampang. Sesampai di Mampang kami berencana mencari makan.

Setalah itu kami pun langsung pulang ke kost masing-masing. Selamat Malam Jakarta.



1 komentar:

  1. Wah, seru sekaliiii.... pengen kesini ah, yuk kapan2 ajak akuh... :D

    BalasHapus

Jika ada yang ingin ditanyakan, silakan kontak saya
+Email : raditmananta@gmail.com
+Twitter : @raditmananta

Tata Tertib Berkomentar di blog misterpangalayo:

1. Gunakan Gaya Tulisan yang Biasa-biasa Saja
2. Tidak Melakukan Komentar yang Sama Disetiap Postingan
3. Berkomentar Mengandung Unsur Sara Tidak di Anjurkan

Diberdayakan oleh Blogger.