Wisata Malioboro: Menyusuri Surga Cinderamata di Jantung Kota Yogyakarta



JEJAK RADIT - Wisata Malioboro, Tidak sah rasanya liburan kalau tidak menyusuri sepanjangan jalan Malioboro yang terletak dikawasan nol kilometer Kota Yogyakarta. Malioboro merupakan kawasan belanja nomor satu di DIY dan paling ramai dikunjungi para wisatawan. Karena di sepanjang jalan tersebut kita dapat beli berbagai macam barang-barang dan makanan-minuman tentunya. Mulai dari souvenir-souvenir, barang kerajinan, batik cap dan tulis, kaos dagadu (kebanyakan aspal), sandal, topi, tas, untuk makanan terdapat bakpia, geplak, yangko, berbagai macam keripik dll.




Surganya belanja di kawasaan Malioboro mempunyai daya tarik tersendiri, siapapun yang pernah ke Yogyakarta pasti mengenal kawasan Wisata Malioboro. Yogyakarta tidak hanya diidentik dengan bangunan kuno, dan keindahan arsitekstur Candinya saja.



Untuk menuju ke kawasan Malioboro bisa melalui rute dari perempatan tugu Yogyakarta belok ke selatan (melewati jalan Mangkubumi), setelah melewati stasiun tugu nanti ambil jalan sebelah kanan menuju Jalan Malioboro/Jalan Mataram, saat melewati bundaran ambil jalan ke kanan untuk ke arah Malioboro.

Terdapat beberapa obyek bersejarah di kawasan tiga jalan ini antara lain Tugu Yogyakarta, Stasiun Tugu, Gedung Agung, Pasar Beringharjo, Benteng Vredeburg, dan Monumen Serangan Oemoem 1 Maret.


Para pedagang kaki lima meramaikan hiruk pikuk suasana Malioboro dengan menjajakan kerajinan khas jogja dan warung-warung lesehan di malam hari yang menjual makanan gudeg khas jogja serta terkenal sebagai tempat berkumpulnya para seniman yang sering mengekpresikan kemampuan mereka seperti bermain musik, melukis, hapening art, pantomim, dan lain-lain di sepanjang jalan ini.


Mirota Batik (admin: tengah)
Aku pun menikmati surganya belanja di Malioboro, ada nama sebuah butik bernama "Mirota Batik", disitulah tujuan pertama ku untuk berburu cinderamata bersama teman-temanku. Setelah itu, aku pun merambah ke pedagang kaki lima.
Sepanjang trotoar Malioboro sangat dipadati oleh para pedagang kaki lima dan lainnya. Semua terasa lengkap dan sempurna dengan adanya pusat perbelanjaan, pusat jajanan, hotel, dan msih banyak yang tidak bisa aku sebutkan satu per satu. 

Menurut sejarahnya, konon nama Malioboro didapat dari seorang anggota kolonial Inggris yang pernah menduduki Yogyakarta pada tahun 1811-1816 M, yaitu bernama Marlborough (dipelesetkan menjadi Malioboro). Disepanjang jalan Malioboro akan ditemukan beberapa tempat populer yakni Pasar Beringharjo, Benteng Vredeburg, Gedung Agung juga ada Kepatihan (tempat Gubernur DIY).

Tidak ada komentar:

Jika ada yang ingin ditanyakan, silakan kontak saya
+Email : raditmananta@gmail.com
+Twitter : @raditmananta

Tata Tertib Berkomentar di blog misterpangalayo:

1. Gunakan Gaya Tulisan yang Biasa-biasa Saja
2. Tidak Melakukan Komentar yang Sama Disetiap Postingan
3. Berkomentar Mengandung Unsur Sara Tidak di Anjurkan

Diberdayakan oleh Blogger.