Negeri Sambas

misterpangalayo.com - Dari berbagai penemuan arkeologis yang dilakukan di sekitar Sambas dapat disimpulkan bahwa pada sekitar abad ke-6 Sambas memiliki hubungan yang cukup erat dengan Kerajaan Sriwijaya di Sumatera dan juga dengan sejumlah kerajaan di India, Pada abad ke-13, Sambas menjadi kota pelabuhan yang cukup penting dimana Belanda sempat membuka gudang di wilayah ini. Reruntuhan Istana masa lampau menunjukkan bahwa Sambas dulu merupakan kawasan yang makmur. Namun Sambas saat ini tebih dikenal karena produksi kain tenun songket. Pengrajin dan penjual kain songket Sambas banyak ditemui di kota ini. Pedagang songket dapat ditemui di bagian Utara Kota Sambas, tidak jauh dari Sungai Sambas.


Untuk wisata sejarah, ada Kraton Sambas dimana istana yang ada sekarang dibangun oleh Sultan Muhammad Mulia Ibrahim tahun 1933 dan ditempati 6 Juli 1935. Biaya pembangunan istana ini konon bantuan kredit dari Sultan Kutai. Namun di tepian Muara Ulakan simpang tiga yang mempakan pertemuan Sungai Sambas kecil, Sungai Subah, Sungai Teberau sejak dahulu telah berdiri Istana Kesultanan Sambas (1632) didirikan oleh Raden Bima bergelar Sultan Muhammad Tajuddin, Sultan Sambas ke-2.


Istana ini memiliki bentuk arsitektur kebesaran Melayu di mana di dalamnya terdapat berbagai koleksi barang-barang peninggalan bersejarah Kerajaan Sambas antara lain buku-buku, perlengkapan upacara, pakaian kebesaran, meriam dan barang-barang keramik dari Cina. Tidak jauh dari keraton terdapat Masjid Jami Sambas dan pemakaman raja-raja Sambas.


Di pinggir sungai terdapat sebuah tangga jembatan biasa disebut dengan seteher, tempat singgahan sampan atau perahu dan kendaraan air yang banyak lalu lalang di sungai Sambas, Naik ke daratan dari pinggir sungai, terdapat jalan masuk ke halaman Istana. Sebelum masuk kita akan melalui sebuah gerbang pintu masuk ke halaman Istana yang dinamakan gerbang Segi Delapan.


Di tengah halaman istana terdapat sebuah tiang bendera untuk menaikkan bendera kesultanan yang berwarna kuning emas seriap hari besar .Tiang yang bertopang empat yang berarti Sultan dibantu oleh empat orang pernbantu yang disebut wazir. Di bawah tiang bendera terdapat 3 buah meriam kuno hadiah dari tentara Inggris tahun 1813 menghargai kepahlawanan putera Pangeran Anom melawan Inggris. Salah satu meriam kuno itu disebut Si Gantar Alam. Disinilah seorang pejuang bernama Thabrani Akhmad telah gugur ditembus peluru penjajah Belanda karena membela mempertahankan bendera merah purih. Diabadikan dengan monumen karena di tempat ini tanggal 27 Oktober 1945 telah gugur seorang pejuang kemerdekaan di saat akan mengibarkan bendera merah putih.


Masjid Keraton Sambas merupakan masjid bersejarah yang mempunyai arti dan simbolik Sultan Muhammad Syafiuddin II dan Sultan yang memerintah  di Kerajaan Sambas, Jumlah tiang tengah bagian dalam Mesjid Jami' berjumlah delapan batang yang bermakna pendirinya adalah Sultan ke-8 atau Sultan ke-14 garis Kesultanan Kerajaan Sambas. Bangunan masjid berasal dari rumah kediaman keluarga Sultan Umar Akamuddin III di Desa Tanjung Rengas. Kini setelah usianya lebih dari 100 tahun Masjid Jami' Sambas tetap berdiri megah. Mimbar antik untuk khatib berkhotbah dari kayu berwarna merah ukiran keemasan kabarnya berasal dari Palembang, dipersembahkan para pelaut dan pedagang kepada Sultan. Di dalam mas'jid terdapat pula sebuah bejana besar dari keramik untuk menampung air bersih yang diletakkan di sudut belakang masjid. Bejana kuno itu adalah hadiah dari Sultan Brunei Sultan Muhyiddin kepada Sultan Muhammad Tajuddin I ketika berkunjung ke Brunei dan dilantik sebagai Sultan Anom.


Makam Sultan Muhammad Syafiuddin II mempunyai cungkup yang sangat besar dibangun tahun 1904 (makarn besar) dari tiang bekas istana desa Tanjung Ranggas. Pertama kali dimakamkan adalah Permaisuri Sultan. Dalam Cungkup ini terdapat makarn-makam keluarga sultan sebanyak 44 buah makam.


Masih banyak makam-makam lainnya antara lain makam Ibunda Sultan Ratu Sabar dan juga Makam Sultan Abubakar Tajuddin II yang terdiri dari dua makam yaitu makam Sultan sendiri bersama istri. Dibangun tahun 1883 lalu dipugar tahun 1985 oleh Depdikbud Prov.Kalbar.


Selain wisata sejarah, Kabupaten Sambas juga kaya akan sejumlah obyek wisata pantai yaitu Pantai Polaria di desa Sungai Rusa, Kecamatan Selakau sekitar 64 km dari ibukota Sambas. Sebuah pantai dengan bebatuan yang dapat dicapai dengan sepeda motor. Pantai lainnya adalah Pantai Sinam, terletak di pinggir kota Pemangkat sekitar 47 krn dari ibukota Kab. Sambas yang sudah dilengkapi dengan cafe, restoran menjadi tempat bersantai sambil menikmati matahari terbenam.


Pantai Tanjung Batu berada di Kecamatan Pemangkat sekitar 47 km dari jantung ibukota Kabupaten Sambas. Tempat yang indah untuk memancing dan menyaksikan matahari terbenarn. Di daerah ini juga tersedia fasilitas hotel, restoran dan cafe.


Pantai Bukit Raya Putri Serai juga jadi tujuan wisata yang terletak di Desa Jawai Laut, Kecamatan Jawai, 2 km dari ibukota Kecamatan. Ini adalah tempat yang unik, berbeda dengan pantai lain di Kabupaten Sambas karena mempunyai Lagenda Putri Serai dan dipinggir pantai banyak bebatuan.


Pantai Dungun Laut terletak di Desa Dungun Laut Kecamatan Jawai, 35 km dari ibukota Kab. Sambas. Pemandangannya indah dan menarik dengan pasir putih dan bebatuan besar yang dapat dicapai dengan jalan kaki. Pantai Selimpai juga tak kalah indahnya dengan pesona pasir putih, terletak di desa Sebubus Kecamatan Paloh.


Pantai Camar Wulan terletak di desa Sebubus Kec Paloh, 60 km dari jantung ibukota Kab. Sambas. Uniknya pantainya berpasir putih dan kuning dengan gelombang pantai yang lambat dan di sekitar pantai banyak pohon cemara. 


Pantai Tanjung Kemuning di Kecamatan Paloh berhadapan dengan Laut Natuna. Banyak pemandangan indah dan menarik di tempat-ternpat ini yang banyak dikunjungi wisatawan khususnya pada hari libur.


Tempat lainnya yang menarik adalah Tanjung Dato', sebuah tanjung dengan yang pantai terpanjang di Kalimantan Barat, terletak di Desa Tamajo sekitar 85 km jauhnya dari ibukota Kab. Sambas dapat dicapai dengan sepeda motor.


Selain pantai, obyek wisata alam lainnya adalah Danau Sebedang yang Iebarnya 1 km2, dikelilingi oleh pegunungan dengan ketinggian sekitar 400 m di atas permukaan laut. Memiliki pemandangan alam yang rnenarik dan merupakan salah satu tempat bersejarah bagi para Sultan Sambas beristirahat.


Obyek wisata alam lainnya adalah Air Terjun Riam Caggat terletak di Desa Batang Air, Kecamatan Sajingan Besar, lebih kurang 85 kilometer dari jantung Ibu Kota Kabupaten Sambas. Air terjun yang indah dan menarik ini mempunyai batu-batuan besar lebih kurang setinggi 67 meter.


Gua Alam Santok terletak di Kecamaran Sajingan Besar. Di tempat ini terdapat Patung Bunda Maria yang dulunya digunakan untuk tempat meditasi dan sembahyang dan masih dianggap tempat yang sakral (suci) oleh masyarakat lokal disamping pemandangannya indah dan menarik.

Sumber : Buku Informasi Pariwisata Nusantara Kementrian Kebudayaan dan Pariwisata Republik Indonesia

Tidak ada komentar:

Jika ada yang ingin ditanyakan, silakan kontak saya
+Email : raditmananta@gmail.com
+Twitter : @raditmananta

Tata Tertib Berkomentar di blog misterpangalayo:

1. Gunakan Gaya Tulisan yang Biasa-biasa Saja
2. Tidak Melakukan Komentar yang Sama Disetiap Postingan
3. Berkomentar Mengandung Unsur Sara Tidak di Anjurkan

Diberdayakan oleh Blogger.